Banjarmasin (MAN 1 Banjarmasin) – Siswa kelas X di MAN 1 Banjarmasin baru-baru ini mengalami pengalaman pembelajaran yang unik dan interaktif dalam mata pelajaran Geografi.
Dalam upaya untuk memahami lebih dalam tentang bencana dan mitigasi yang relevan dengan wilayah Kalimantan Selatan, guru mata pelajaran Geografi Alfina Nur Islamy S. R., S. Pd., membawakan metode pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan media pembelajaran permainan Ludo yang disebut “LUSIANA” (Ludo-Siaga Bencana) pada Kamis (22/09/23).
Pembelajaran ini bertujuan untuk melatih siswa dalam hal kekompakan, semangat sportif, kemampuan berpikir cepat dan cermat, serta toleransi, sambil mendalami pengetahuan mereka tentang bencana dan upaya mitigasi yang relevan.
Dipermainan “LUSIANA,” siswa dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing menghadapi bencana berbeda, yaitu kebakaran hutan dan lahan, banjir, angin puting beliung, dan longsor.
Menurut Alfina, tujuan dibawakannya permainan LUSIANA adalah siswa dapat belajar bersama terkait materi Bencana khusunya yang ada di Kalimantan Selaatan dengan cara yang menyenangkan. “Kami ingin menciptakan pengalaman belajar yang kontekstual dengan lingkungan siswa. Dengan berfokus pada bencana-bencana yang sering terjadi di Kalimantan Selatan, kami berharap siswa dapat lebih memahami bencana ini secara mendalam dan belajar bagaimana mengurangi dampaknya melalui mitigasi,” ujarnya.
Permainan “LUSIANA” dirancang dengan teliti, menggabungkan unsur-unsur bencana yang terjadi di wilayah Kalimantan Selatan, serta solusi-solusi yang relevan untuk menghadapinya. Siswa-siswa tidak hanya bersaing satu sama lain dalam permainan, tetapi juga bekerja sama dalam kelompok mereka untuk memilih mitigasi yang sesuai dengan materi bencana yang mereka hadapi.
Siswa yang mengikuti pembelajaran ini sangat antusias. Salah satu siswa, Shamirah berkomentar. “Ini adalah pembelajaran yang menyenangkan, karena hari ini tidak hanya belajar tentang bencana, tetapi juga bagaimana bekerja dalam tim dan mencari solusi untuk masalah yang mungkin terjadi di lingkungan kita,” ujarnya.
Pada akhir pembelajaran, setiap kelompok siswa mempresentasikan solusi mitigasi yang mereka temukan, memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bencana yang mereka pelajari kepada teman-teman sekelas.
Penggunaan metode pembelajaran inovatif ini, MAN 1 Banjarmasin berharap siswa mereka akan lebih siap dalam menghadapi bencana alam yang dapat terjadi di wilayah mereka. Dengan pemahaman tentang bencana dan upaya mitigasi yang relevan, generasi muda ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Selatan.